Jumat, 04 November 2016

REVIEW BUKU : MENGELOLA KONFLIK DALAM PROYEK

Standard
MENGELOLA KONFLIK DALAM PROYEK
       I.            PENDAHULUAN
            Sebagian besar orang pernah berada dalam organisasi akan mengalami dimana satu hal yang paling sulit adalah mengatur orang lain. Baik organisasi bisnis maupun nirlaba, permasalahan antar manusia lah merupakan permasalahan yang paling sulit. Kebanyakkan orang bahwa menganggap adanya konflik adalah hal yang harus di hindari
            Dalam pelaksanaan proyek sesuai dengan karakteristiknya, sangat berpotensi munculnya konflik baik antara orang, antara departemen atau anatara tim proyek dengan user. Dengan demikian tidaklah menyimpang jika dalam pembahasan manajemen proyek dimasukkan pembahasan tentang manajemen konflik ini. Seorang manajer proyek harus menaruh perhatian terhadap masalah ini.

    II.            MUNCULNYA KONFLIK
            Dalam organisasi seringkali memunculkan adanya perbedaan opini, tujuan dan nilai yang dianut seringkali akan memicu terjadinya konflik, apalagi untuk organisasi proyek yang dibentuk jika ada proyek baru. Dalam hal ini akan muncul anggota baru yang mungkin tidak saling mengenal, sehingga orang harus bekerja sama dengan anggota baru. Saling mementingkan bagiannya agar pekerjaan pada bagiannya berhasil. Konflik bisa muncul antar orang dalam organisasi, orang - orang dalam tim, antar departemen, antara user dan kontraktor, antara tim proyek dan staf fungsional.

Konflik Antara User dan Kontraktor
Contoh konflik user dan kontraktor yang muncul ketika keduanya terlibat untuk bernegosiasi kontrak. Masing-masing pihak akan lebih mementingkan dirinya sendiri dari pada mengembangkan kepercayaan dan kerja sama untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Satu pihak ingin mendapatkan kesepakatan yang menguntungkannya pihak lain menanggung kerugian.
            Pihak user ingin biaya proyeknya minimum sementara pihak kontraktor ingin mendapatkan keuntungan yang besar.

Konflik dalam Oraganisasi Proyek
Di dalam organisasi sendiri sangat besar peluang untuk terjadinya konflik. Peluang ini akan besar bila kelompok-kelompok yang bekerja dalam proyek mempunyai perbedaan dalam hal tujuan dan harapan, beberapa hal tidak jelas siapa yang harus membuat atau berwenang untuk membuat keputusan dan memang ada konflik antar individu dalam proyek. Prioritas pekerjaan, jadwal dan alokasi sumberdaya adalah sumber-sumber potensial terjadinya konflik dalam organisasi proyek.Orang-orang dari divisi fungsional harus melakukan prioritas dalam mengalokasikan sumberdaya, karena seringkali berhadapan dengan para manajer proyek yang menginginkan proyek-proyek yang dikelolanya berhasil.
Keberhasilan ini sangat didukung oleh tersedianya sumberdaya yang memadai. Untuk struktur matrik, manajer fungsional melihat manajer proyek sebagai pihak yang memasuki wilayah kewenangannya dan harus melakukan perencanaan serta pengendalian bersama. Para manajer fungsional kadang-kadang menghalangi dibutuhkannya orang di bawahnya untuk dipekerjakan di proyek. Para pekerja yang harus melapor ke dua manajer akan mengalami kebingungan tentang loyalitas dan prioritas, manajer mana yang harus didahulukan untuk ditaati perintahnya.

 III.            MANFAAT ADANYA KONFLIK
Konflik yang dikelola secara tepat dapat memberikan dampak positif bagi organisasi maupun individu dalam organisasi. Dampak-dampak positif yang bias muncul antara lain :

1.      Bisa menghasilkan ide-ide baru yang lebih baik
2.      Memacu orang untuk mencari dan menemukan pendekatanpendekatan baru dalam menyelesaikan masalah
3.      Memunculkan masalah lama ke permukaan dan kesepakatan tentang adanya masalah tersebut
4.      Memacu orang untuk menjelaskan pandangannya
5.      Menyebabkan tekanan yang akan menstimulasi perhatian dan kreativitas seseorang
6.      Memberikan kesempatan kepada seseorang untuk menguji kapasitas kemampuannya.

 IV.            PEMECAHAN KONFLIK
Hampir semua pelaksanaan proyek, kecil atau sederhana atau skala besar, selalu memungkinkan terjadinya konflik, karena adanya interaksi antar beberapa departemen, manusia dan peralatan. Justru suatu yang bisa dipertanyakan bila tidak ada konflik sama sekali. Bergantung pada ciri konflik, ada beberapa metode untuk mengurangi atau memecahkan konflik, yaitu :
1.      Konfontrasi
Yakni menghadapi masalah konflik secara langsung. Ini dilakukan dengan mengenali masalah dan potensi masalah untuk kemudian dihadapi secara langsung. Pada tingkat organisasi ini dapat dimulai dengan memberikan kesempatan pada semua pihak untuk terlibat dalam mencapai konsensus mengenai tujuan proyek, rencana  dministrasi, kebutuhan tenaga kerja, dan prioritas-prioritas. maka konfontrasi merupakan cara terbaik menyelesaikan konflik.
Pemantauan secara hati-hati terhadap jadwal, realokasi sumberdaya yang segera ke dalam bagian-bagian yang mengalami masalah, kontak yang baik antar kelompok-kelompok dalam proyek, dan menekankan resolusi pada masalah teknis adalah langkah-langkah yang bias dilakukan untuk mengatasi atau mengurangi konflik dalam proyek. Konfrontasi cocok untuk situasi di mana:
·         Kedua belah pihak ingin menang
·         Ingin menurunkan biaya
·         Ada cukup waktu
·         Saling percaya
2.      Kompromi
Dengan kompromi diharapkan semua pihak akan medapat tingkat kepuasan tertentu. Kompromi merupakan hasil konfrontasi. Dalam hal ini diperlukan kerelaan untuk menerima pihak anggota lain. Kompromi cocok untuk situasu dimana :
·         Kedia belah pihak ingin menang
·         Tidak ada cukup waktu
·         Menjaga hubungan baik pihak-pihak yang terlibat konflik
·         Anda tidak mendapat apa-apa jika tidak kompromi
·         Pihak lain sekuat anda posisinya
3.      Menggunakan Kekuasaan (Forcing)
Cara pengatasan dengan menggunakan metode ini dapat menimbulkan kondisi menang – kalah. Cara ini digunakan jika usatu pihak ingin memaksakan solusi kepada pihak lain, dan sesuai untuk :
·         Situasi "do or die"
·         Anda benar
·         Taruhannya besar
·         Prinsip yang penting menjadi taruhan
·         Hubungan baik pihak yang terlibat konflik tidak penting
·         Keputusan harus dibuat cepat
·         Anda lebih kuat posisinya
4.      Menghindar (Withdrawing)
Cara ini dianggap solusi sementara untuk sebuah persoalan konflik. Masalah yang ada dapat dating kembali dan konflik muncul lagi. Ada beberapa yang beranggapan bahwa ini sebagai cara yang kurang jantan dan ketidak mauan mengahadapi situasi. Cara ini sesuai untuk situasi dimana :
·         Ingin menjaga reputasi atau netralitas
·         Anda berfikir masalah akan hilang dengan sendirinya
·         Anda menag dengan menunda
·         Anda tidak bias menang
·         Jika taruhannya rendah
·         Jika taruhan tinggi dan kita belum siap

Umurrmya para manajer proyek berpendapat bahwa konfrontasi adalah resolusi konflik yang paling ideal. Jika cara ini mungkin untuk ditempuh maka inilah pilhan pertama. Jika ini tidak bisa dilakukan maka baru dipilih alternatif lain. Kadang juga terjadi bahwa konflik diselesaikan dengan lebih dari satu cara.
    V.            MENGELOLA KONFLIk
Kita setuju bahwa konflik tidak bisa dihindarkan dalam proyek dan merupakan sesuatu yang sehat demi keberhasilan proyek dan penyelesaian terbaik adalah konfrontasi. Tetapi seringkali banyak pihak-pihak yang anti perbedaan, bereaksi secara emosional dan tidak berpikir logis dalam konfrontasi ini.

Teori Ekspektasi tentang Konflik

Jika dua orang tidak sependapat untuk suatu hal maka itu sering disebut dengan ada konflik personal. Perbedaan bisa saja didasari karena perbedaan latar belakang, sifat, nilai-nilai dan pengalaman. Jika itu terjadi an tar kelompok maka kelompok yang terlibat juga mengalami konflik personal (group dianggap sebagai individu). Dyer mengusulkan suatu langkah untuk mengatasi konflik personal ini dengan apa yang disebut violation of expectation. Jika seseorang melanggar harapan orang lain, berarti telah terjadi reaksi yang negatif. Di antara kelompokkelompok dan manajer dalam proyek mungkin ada yang merasa orang lain lebih enak atau fasilitasnya lebih lengkap. Jika kemudian mereka mengharapkan untuk mendapatkan perlakuan yang lebih baik dan tidak mendapatkan mereka akan menyalahkan atau memutuskan hubungan. Respon yang negatif melanggar harapan pihak lain yang mungkin akan bereaksi lebih negatif lagi.

Metode Kelompok Untuk Menyelesaikan Konflik

Manajer proyek bisa membangun tim melalui berbagai cara. Salah satu cara untuk memperkuat kerjasama tim adalah dengan menyelesaikan konflik. Metode-metode penyelesaian konflik dalam kelompok adalah :

        i.            Teknik Memperjelas Peran
Seringkali ketidaksepakatan antar personil dalam satu kelompok muncul karena:
·         Proyek masih baru, sehingga bagi orang-orang didalamnya tidak jelas apa yang harus dilakukan dan apa yang diharapkan orang lain kepadanya.
·         Adanya perubahan dalam proyek dan pekerjaan yang telah disepakati dan orang-orang tidak tahu tentang hal ini.
·          Mendapatkan suatu permintaan atau perintah yang ia tidak mengerti, atau adanya suatu anggapan bahwa dia seharusnya tidak tahu tentang suatu hal.
·         Semua orang berpikir bahwa seseorang akan menyelesaikan suatu pekerjaan padahal tak seorangpun mengerjakannya.
·          Orang-orang tidak tahu apa yang sedang dikerjakan kelompoknya atau dikerjakan oleh kelompok lain.

Tujuan dari teknik ini adalah agar setiap orang mengetahui posisi dan tanggungjawabnya masing-masing, dapat mengerti posisi dan tanggungjawab orang lain serta apa yang diharapkan orang lain darinya.

      ii.            Memperjelas Peran-peran Untuk Tim
Mempertemukan orang dalam tim kemudian diberi pertanyaan untuk dijawabnya:
·         Apa yang diinginkan organisasi terhadap pekerjaan Anda?
·          Apa yang sebenarnya Anda lakukan dalam melakukan pekerjaan?
·          Apa yang seharusnya diketahui orang lain tentang pekerjaan Anda yang sebenarnya dapat membantu mereka (teman satu tim)?
·          Apa yang perlu anda ketahui tentang pekerjaan orang lain yang sebenarnya bermanfaat bagi Anda?
·          Kesulitan-kesulitan apa yang Anda alami dengan orang lain?
·          Perubahan apa dalam organisasi, tugas atau aktivitas-aktivitas yang akan memperbaiki performansi kerja tim Anda?
Pertanyaan-pertanyaan ini diberikan dan dijawab oleh setiap orang dalam tim sebelum ada suatu pertemuan. Pada awal pertemuan perlu dijelaskan agar setiap orang dalam tim memberikan jawaban yang jujur, mengeluarkan uneg-unegnya dan diharapkan semua akan setuju dengan penjelasan ini. Ini perlu ditegaskan agar pertemuan tersebut.

Minggu, 09 Oktober 2016

Perancangan Dan Implementasi Lampu Jalan Otomatis Dengan Menggunakan Solar Cell Berbasis ATMEGA 8535

Standard


Perancangan Dan Implementasi Lampu Jalan Otomatis Dengan Menggunakan Solar Cell Berbasis ATMEGA 8535

I.               PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Lampu merukan benda yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari, terutama dalam penerangan. Dalam hal ini lampu jalan merupakan hal pokok dalam media penerangan jalan raya. Fungsinya agar pengendara dapat lebih aman dan nyaman dalam mengendarai transportasi darat pada malam hari. Dalam hal ini perkembangan era globalisasi saat ini berdampak pada kebutuhan konsumsi energi listrik yang semakin meningkat. Karena itu diperlukan sebuah sumber energy alternative terbaru untuk memenuhi kebutuhan listrik, saat ini salah satunya menggunaka energi matahari (Solar Energy).
Solar cell merupakan sebuah hamparan semikonduktor yang dapat menyerap photon dari sinar matahari dan mengkonversi menjadi listrik. Solar Cell banyak digunakan untuk berbagai aplikasi salah satunya pada lampu jalan. Pada lampu jalan masih banyak yang dikendalikan secara manual atau dengan kata lain masih perlu tangan manusia untuk menghidupkan dan mematikan lampu, maka diperlukan suatu rancangan pada kendali lampu jalan untuk mengotomatiskan hidup dan mati lampu jalan .
Sensor cahaya tidak akan bekerja secara optimal dalam proses otomatisasi jika terjadi gangguan karena perubahan cuaca, maka diperlukan suatu cadangan dengan menggunakan timer. Pemanfaatan timer tersebut dimaksudkan agar lampu dapat hidup dan mati secara otomatis saat sensor terjadi gangguan, sehingga proses otomatisasi pada lampu tetap berjalan.

1.2  Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan perangkat adalah sebagai sumber energi pada system otomatisasi lampu jalan.
Pada makalah ini penulisan dibatasi pada “ Lampu Jalan Otomatis Menggunakan SolarCell Berbasis Atmega8535” adalah untuk menghidupkan lampu jalan secara otomatis tanpa bantuan dari manusia dan dapat mengendalikan pengisian baterai secara otomatis dengan mengunakan chargercontroller, rangkaian kontrol dan pengolah data yang digunakan adalah mikrokontroler ATMega 8535.
Adapun manfaat yang dapat diambil dalam makalah ini adalah dimana perancangan alat dapat menerangi lampu jalan secara efektif tanpa admin lagi dengan menghidupkan dan mematikan lampu pada lampu jalan.

II.            HASIL DAN PEMBAHASAN
Secara garis besar, perancangan lampu jalan dengan menggunakan solarcell berbasis mikrokontroler atmega8535 yaitu terdiri, SolarCell, PowerInverter,Relay, Sensor Cahaya, RegulatorMikrokontroler ATMega8535.
Setelah semua rangkaian telah selesai dirancang pada lampu jalan dengan menggunakan Solar Cell menggunakan Mikrokontroler ATMega8535. Kemudian dilakukan penyusunan rangkaian yang dirancang untuk membuat perangkat alat tersebut. Berikut hasil dari perancangan alat, dilihat pada gambar 1.

Gambar 1 Keseluruhan dari hardware

Seperti yang dilihat pada gambar 1 Solar Cell pada lampu jalan tersebut akan mengisi baterai pada saat disiang hari dapat diilhat pada led indikator yang dilingkari warna merah yang menunjukkan bahwa panel surya sedang melakukan pengisian pada baterai. Pada saat baterai telah terisi penuh maka indikator tersebut akan terputus. Untuk menentukan kondisi lampu hidup dimalam hari dan melakukan pengisian pada siang hari, maka diberikan niai resistansi pada sensor cahaya tersebut. Terihat seperti tabel 1 dibawah ini

Cuaca
Nilai LDR
Lampu
Battery
Siang
230-120
Mati
Isi Battery
Malam
110-20
Hidup
Battery Mati

Dari nilai tabel yang telah ditentukan maka dapat dikondisikan pada dua cuaca yaitu siang hari dan malam hari, jika sensor cahaya mendeteksi cuaca sudah gelap maka resistansi pada LDR akan berkurang, jika resistansi pada LDR lebih kecil dari nilai tetap pada potensio maka lampu hidup, potensio merupakan batasan nilai dalam menghidupkan dan mematikan lampu. Untuk menentukan batasan nilai LDR dan menentukan lampu yang akan dihidupkan secara otomatis dan akan juga memutuskan pengisian pada battery. Hasil pegujian dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini.
Gambar Hasil Nilai Resistansi Sensor Cahaya
Pada gambar 8 terlihat nilai LDR adalah 38 maka cuaca adalah malam hari dan lampu jalan otomatis telah hidup, pengisian baterai berhenti, kerena malam hari battery digunakan untukmenghidupkan lampu. Seperti gambar 3. dibawah ini :
Gambar 3 Lampu pada malam hari

Pada lampu jalan menggunakan solarcell berbasis mikrokontroler adalah perangkat yang menggunakan SolarCell sebagai alat pengubah cahaya matahari menjadi energi listrik yang kemudian diterapkan pada sebuah jalan raya, dimanatimer dan sensor cahaya atau LDR digunakan sebagai otomatisasi dalam menghidupkan lampu jalan. Untuk mengetahui lama pemakaian baterai pada malam hari dilakukan pengujian pada besar arus beban dengan beban yang berbeda. Untuk mengetahui lama waktu pemakaian battery Li-Po1 Apada perangkat, dalam menyuplai arus pada lampu jalan. Berikut ini merupakan perangkat yang membutuhkan arus dari battery Li-Pol dengan arus beban yang berbeda. Seperti terlihat pada tabel 2 dibawah ini :


            Pengujian diatas diambil dari hasil data diatas dengan semua beban dalam kondisi aktif (ON), maka diperoleh : Suplay battery =1000/3090= 32 menit
            Untuk menentukan kondisi battery pada LCD, maka dilakukan perhitungan pada ADC battery sebagai berikut : 11.1/784 = 0.0141
Untuk perhitungan ADC battery dapat dilihat dari hasil tabel IV.3 berikut ini.


Pada perancangan lampu hemat energi menggunakan panel surya berbasis mikrokontroler ATMega8535 ini masih kurang sempurna. Perakitan dan pembuatanperangkat lampu hemat energi menggunakan panel surya berbasis mikrokontroler ATMEGA8535 ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, diantaranya:

1.      Kelebihan

Adapun beberapa kelebihan yang dimiliki perangkat sistemsistemperancangan lampu jalan otomatis dengan menggunakan Solar Cell berbasis ATMega8535ini, aplikasi perangkat ini dapat membantu menghemat listrik bersubdi agar listrik bersubsidi dapat diperuntukan kepada masyarakat yang membutuhkannya . dirancang agar dapat dikendalikan tanpa bantu dari human lagi.
2.      Kekurangan

Adapun beberapa kekurangan yang dimiliki perangkat sistemperancangan lampu jalan otomatis dengan menggunakan Solar Cell berbasis ATMega8535 ini, dimana alat yang digunakan untuk perancangan perangkat ini masih kurang efesien dengan output yang dihasilkan dikarenakan solar cell yang digunakan memiliki tegangan output yang cukup besar untuk dihasilkan, sementara baterai yang digunakan memiliki menampung tegangan sebesar 12 volt sedangkan lampu yang digunakan harus dibawah 12 volt agar lampu bias stabil keceraha yang dihasilkannya. Dari hasil ini kekurangan ini terlihat bahwa lampu dapat menyala 10 jam, dikarenakan amper yang dimiliki oleh lampu cukup besar.


III.         KESIMPULAN
Dari pembuatan alat lampu jalan otomatis dengan menggunakan Solar Cell berbasis ATMega8535 kemudian dilakukan pengujian dan analisanya beberapa kesimpulan sebagai berikut :
a)      Secara keseluruhan sistem lampu jalan otomatis dengan menggunakan Solar Cell berbasis ATMega8535 dapat melakukan pengisian baterai pada siang hari.
b)      Battery merupakan tempat sumber energi yang dialiri oleh Solar Cell sebagai tempat penyimpanan sumber energy listrik yang dihasilkan dari cahaya matahari.
c)      Mikrokontroler pada rangkaian ini berfungsi sebagai pusat pengolahan data, yaitu pengaturan waktu kemudian melakukan pengambilan data dari LDR (Light Dependent Resistor)dan memberikan ketetapan pada potensio untuk menghidupkan lampu jalan.
d)      Nilai data pada sensor cahaya akan berubah-ubah dikarenakan cuaca dilingkungan sekitar berubah mulai dari pagi sampai malam.
e)      Perangkat dapat berjalan secara otomatis, sehingga operator tidak diperlukan.

Dalam perancangan lampu jalan otomatis dengan menggunakan Solar Cell berbasis ATMega8535 ini terdapat beberapa kendala yang dihadapi penulis. Maka penulis akan menyampaikan beberapa saran yang diharapkan pembaca dapat memahami prinsip perangkat yang dirancang sehingga dapat mengembangkan skripsi ini. Adapun saran – saran tersebut adalah :
a)      Pengukuran dan pengujian tegangan dari Solar Cell ke battery perlu diteliti sedetail mungkin untuk mendapatkan hasil tegangan yang lebih akurat.
b)      Pada Solar Cell, jika Solar Cell yang digunakan memiliki spesifikasi yang bagus maka arus yang dialiri semakin lebih baik.







DAFTAR PUSTAKA

Sugiarto, Andrian Yudhi, Haryanto Edy Victor, Rosnelly Rika,”PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI LAMPU JALAN OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SOLAR CELL BERBASIS ATMEGA 8535”, EKSPLORA INFORMATIKA, 1 September 2014